Bau ketiak adalah masalah yang dihadapi oleh banyak orang. Bau yang tidak sedap dari tubuh bisa membuat seseorang merasa kurang percaya diri dan tidak nyaman.
Di era modern ini, deodoran biasanya menjadi pilihan utama untuk mengatasi bau ketiak. Namun, jika deodoran tidak cukup efektif, ada yang menyarankan penggunaan tawas sebagai alternatif.
Menurut Only My Health, tawas adalah mineral yang memiliki sifat astringen dan antibakteri. Mayoritas tawas mengandung kalium aluminium sulfat.
Selama berabad-abad, tawas telah digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pengobatan, kosmetik, hingga kuliner.
Tawas dikenal karena kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan mengencangkan jaringan, sehingga populer digunakan dalam perawatan kebersihan dan kesehatan kulit.
Efektivitas tawas dalam mengatasi bau ketiak terletak pada sifat antibakterinya.
Bau badan terjadi akibat bakteri yang mengurai keringat di permukaan kulit. Tawas bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri tersebut, sehingga bau yang tidak sedap akibat keringat dapat dikurangi.
Panduan Menggunakan Tawas untuk Bau Ketiak
Tawas tersedia dalam berbagai bentuk, seperti balok, bubuk, dan kristal. Pilihlah bentuk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tawas dalam bentuk balok biasanya lebih praktis digunakan sebagai penghilang bau badan. Sedangkan tawas dalam bentuk bubuk bisa dicampur dengan air untuk membuat larutan yang dapat diaplikasikan.
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan saat menggunakan tawas untuk mengatasi bau ketiak:
Membuat Larutan Campurkan bubuk tawas dengan air. Ambil satu sendok teh bubuk tawas dan larutkan dalam segelas air hingga benar-benar larut.
Larutan ini dapat diterapkan pada ketiak atau bagian tubuh lain yang mudah berbau, menggunakan kapas atau botol semprot.
Gunakan Secukupnya Tawas dapat membuat kulit menjadi kering. Oleh karena itu, gunakan tawas secukupnya saja.
Hindari penggunaan tawas pada kulit yang baru dicukur atau kulit yang sedang iritasi, karena dapat menyebabkan rasa perih.
Biarkan Kering Setelah mengoleskan larutan tawas ke kulit, biarkan hingga kering sebelum mengenakan pakaian. Ini untuk memastikan efektivitas maksimal dan mencegah residu tawas menempel pada pakaian.
Campurkan dengan Bahan Lain Untuk meningkatkan efektivitas, Anda bisa mencampur tawas dengan bahan alami lain seperti teh atau baking soda.
Tetaplah menjaga kebersihan tubuh secara keseluruhan. Jika Anda memiliki kulit sensitif, sebaiknya konsultasikan penggunaan tawas dengan dokter terlebih dahulu.
6 Langkah untuk Mencegah Bau Badan: Jaga Kebersihan, Cegah 'Polusi' Udara
Baru-baru ini, seorang dosen memberikan saran kepada mahasiswa agar menjaga kebersihan diri guna mencegah bau badan. Agar lingkungan Anda bebas dari 'polusi' udara yang tidak diinginkan, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah bau badan.
Seorang dosen di salah satu universitas di Aceh mengeluhkan bahwa bau badan mahasiswa seringkali mengganggu proses belajar mengajar di kelas. Namun, apakah setiap kali tubuh berkeringat, bau badan pasti muncul? Jawabannya tidak selalu.
Menurut Harvard Health Publishing, keringat sebenarnya tidak memiliki bau. Bau badan muncul ketika keringat, terutama yang berasal dari kelenjar apokrin, bercampur dengan bakteri di permukaan kulit.
Oleh karena itu, ada beberapa cara efektif untuk mencegah bau badan:
Mandi Secara Teratur Mandi adalah cara paling sederhana untuk mencegah bau badan. Menggunakan sabun antibakteri dapat membantu hasil yang lebih baik. Meskipun Anda tetap akan berkeringat sepanjang hari, mengurangi jumlah bakteri di kulit akan membantu mencegah timbulnya bau badan.
Setelah mandi, pastikan tubuh benar-benar kering, terutama pada area yang sering berkeringat. Lingkungan yang kering tidak mendukung pertumbuhan bakteri, sehingga risiko bau badan berkurang.
Gunakan Antiperspiran Setelah mandi, oleskan antiperspiran. Penting untuk memahami perbedaan antara antiperspiran dan deodoran. Keduanya memang digunakan di ketiak, tetapi memiliki fungsi yang berbeda.
Antiperspiran bekerja dengan mengurangi produksi keringat, sehingga membantu mencegah bau badan. Sebaiknya, gunakan antiperspiran setelah mandi sore atau sebelum tidur.
Deodoran, di sisi lain, bekerja dengan menyamarkan bau keringat. Untuk hasil terbaik, gunakan antiperspiran di malam hari dan deodoran di pagi hari setelah mandi.
Pakai Pakaian Bersih Pakaian yang Anda kenakan juga dapat mempengaruhi bau badan. Jika cuaca panas atau lingkungan membuat Anda berkeringat lebih banyak, sebaiknya jangan memakai baju yang sama dua hari berturut-turut.
Menurut Pepe Beauty, penting juga untuk mengganti kaus kaki secara teratur, terutama jika Anda cenderung mengalami bau kaki.
Hindari Penggunaan Pelembut Pakaian Meskipun Anda merasa sudah mengenakan pakaian yang baru dicuci, terkadang baunya justru tidak segar. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah pelembut pakaian yang Anda gunakan.
Pelembut pakaian biasanya digunakan di tahap akhir mencuci untuk membuat pakaian lebih harum dan lembut. Namun, pelembut ini kadang menimbulkan masalah karena bisa menumpuk di serat pakaian dan menghambat penguapan keringat.
Selain itu, jika pakaian tidak kering sepenuhnya saat dijemur, kondisi lembap ini bisa memicu pertumbuhan bakteri, yang akhirnya menyebabkan bau.
Perhatikan Asupan Makanan Apa yang Anda konsumsi berpengaruh pada bau badan. Makanan dengan aroma dan rasa yang kuat, seperti bawang, rempah-rempah, dan makanan pedas, bisa memperburuk bau badan dan bau mulut.
Perhatikan juga makanan yang mengandung belerang. Meski tidak berbau tajam, makanan seperti brokoli, kembang kol, dan kubis dapat memicu bau badan.
Potong Rambut di Area Tertentu Membiarkan rambut tumbuh panjang di area tertentu, seperti ketiak, dapat berkontribusi pada bau badan. Menurut Medical News Today, bulu ketiak dapat memperlambat penguapan keringat, memberi bakteri lebih banyak waktu untuk memecah protein dan menghasilkan bau.
Mencukur atau setidaknya merapikan bulu ketiak dapat membantu mengurangi bau di area ini.
7 Penyebab Bau Badan yang Tidak Terduga, Waspadai Deodoran Anda
Masalah bau badan ternyata bisa menjadi perhatian serius, seperti yang terjadi di sebuah universitas di Aceh, di mana seorang dosen merasa perlu memberikan peringatan kepada mahasiswanya.
Bau badan sering kali tidak bisa dihindari, namun ada beberapa faktor pemicunya yang sebenarnya dapat dicegah.
Bau badan terjadi akibat interaksi antara bakteri dan keringat pada kulit. Menurut Cleveland Clinic, keringat sendiri sebenarnya tidak memiliki bau. Namun, ketika bercampur dengan bakteri, keringat dapat menghasilkan aroma yang manis, asam, tajam, atau bahkan seperti bau bawang.
Bau badan juga dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon, asupan makanan, infeksi, penggunaan obat-obatan, atau kondisi kesehatan tertentu.
Berikut adalah beberapa penyebab bau badan yang mungkin tidak Anda duga.
- Stres Berlebihan Ketika Anda sedang mengalami tekanan, tubuh cenderung menghasilkan lebih banyak keringat. Meskipun banyaknya keringat tidak langsung berkaitan dengan bau badan, saat keringat bercampur dengan bakteri, bau yang tidak sedap akan muncul.
"Situasi yang penuh stres akan membuat seseorang lebih banyak berkeringat," kata Rupal Christine Gupta, seorang dokter anak, seperti yang dikutip dari Seventeen.
- Pemilihan Bahan Pakaian yang Kurang Tepat Meskipun Anda sudah mandi, memakai parfum, dan deodoran, bau badan tetap bisa muncul. Cobalah perhatikan kembali bahan pakaian yang Anda kenakan.
Menurut Shape, bahan seperti rayon, poliester, nilon, dan sutra cenderung membuat bau keringat semakin menyengat.
Sebaiknya, pilih pakaian yang terbuat dari katun, wol, atau linen ketika Anda akan beraktivitas. Bahan-bahan ini lebih baik dalam menyerap dan melepaskan keringat.
- Penggunaan Deodoran Deodoran sering digunakan untuk menutupi bau ketiak. Namun, terkadang deodoran justru dapat memperburuk kondisi ketiak dan menyebabkan bau yang lebih kuat.
"Deodoran tidak hanya mengubah jumlah, tetapi juga jenis bakteri yang ada di kulit Anda, yang dapat meningkatkan jumlah bakteri penyebab bau," ungkap Gupta.
Namun, Anda tidak perlu sepenuhnya menghindari deodoran. Cobalah kombinasikan dengan antiperspirant. Produk ini berfungsi untuk mengurangi produksi keringat, sehingga mengurangi potensi bau badan.
Antiperspirant biasanya digunakan sebelum tidur atau setelah mandi. Untuk hasil yang optimal, pastikan kulit dalam keadaan kering sebelum mengaplikasikannya.
- Kekurangan Magnesium Kekurangan nutrisi tertentu, seperti magnesium, dapat memperburuk bau badan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kekurangan magnesium cenderung memiliki bau badan yang lebih kuat dibandingkan mereka yang cukup asupan magnesium.
Pastikan Anda mendapatkan cukup magnesium dengan mengonsumsi sayuran hijau dan kacang-kacangan.
- Kebiasaan Makan Makanan Manis Bakteri sangat menyukai gula. Jika Anda gemar mengonsumsi makanan manis, pertumbuhan bakteri di tubuh Anda bisa menjadi tidak terkendali.
Menurut Health Fully, bakteri atau jamur dapat mengubah gula menjadi alkohol, yang kemudian berkontribusi pada bau badan.
- Konsumsi Makanan yang Digoreng Beberapa orang menghindari makanan seperti bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah lainnya untuk menghindari bau badan. Namun, terkadang bau badan tetap muncul. Mengapa bisa begitu?
Ternyata, makanan yang digoreng atau dipanggang bisa menjadi penyebabnya. Lemak dan minyak dalam makanan ini dapat menyebabkan pencernaan yang buruk dan memicu bau badan.
Rambut Ketiak yang Lebat Tidak ada yang salah dengan membiarkan rambut ketiak tumbuh alami. Namun, perlu diketahui bahwa rambut ketiak yang lebat dapat menangkap keringat dan bakteri, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Selain memangkas ketebalan rambut ketiak, Anda juga bisa mengurangi bau dengan menggosok atau membersihkan area ketiak saat mandi menggunakan sabun antibakteri.