Wendy Walters Mengakui Operasi Plastik Karena Hidungnya yang Bengkok

 


Akhir-akhir ini, ada perubahan yang terlihat pada penampilan Wendy Walters. Mantan istri Reza Arap ini terbuka mengungkapkan bahwa ia telah menjalani operasi plastik di bagian hidung.

Selain untuk mempercantik diri, Wendy Walters juga memiliki keluhan lain terkait masalah pernapasan saat berada di tempat yang tinggi. Beberapa alasan inilah yang membuatnya yakin untuk menjalani operasi plastik.


“Karena dulu hidungku bengkok, dan waktu aku mendaki gunung, napasku jadi sulit. Hidungku dulu juga nggak setinggi ini, dan bentuknya bengkok jadi saat aku mulai mendaki gunung baru terasa. Karena ketinggiannya sangat ekstrem, jadi kadang hidungku tersumbat,” katanya saat diwawancarai di kanal YouTube Denny Sumargo, Selasa (27/8/2024).

Berbeda dengan beberapa orang yang menjalani operasi hidung karena alasan medis seperti sinusitis, Wendy Walters tidak melakukannya karena alasan itu. Ia menjalani operasi ini karena ingin memperbaiki struktur hidungnya.

Bukan Karena Sinusitis “Aku punya sinus tapi nggak parah, jadi aku mengubah ini bukan karena sinus, tapi murni karena hidungku sangat bengkok,” jelas influencer berusia 28 tahun itu.

Wendy juga menjelaskan bahwa ketidaksempurnaan bentuk hidungnya sangat terlihat saat ia berpose untuk foto. Sekarang, masalah tersebut sudah tidak ada lagi.

Untuk Kebutuhan Foto “Saat ada sesi pemotretan, jika aku harus difoto dari sudut lurus, hidungku terlihat sangat bengkok. Sekarang sudah tidak. Dulu itu benar-benar sangat bengkok, tulangnya bengkok, intinya bengkok,” ungkapnya.

Warganet pun memberikan pendapat mereka tentang penampilan baru Wendy Walters. Ada yang menyayangkan keputusannya, namun ada juga yang mendukung.

Fakta Seputar Operasi Plastik yang Perlu Dipahami Sebelum Memutuskan Operasi plastik 

Bertujuan untuk memperbaiki atau mengubah bagian tubuh tertentu. Namun, seperti prosedur medis lainnya, operasi plastik juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, memahami beberapa hal tentang operasi plastik sebelum melakukannya sangat penting.

Prosedur operasi plastik umumnya dilakukan untuk memperbaiki atau merekonstruksi kulit, otot, dan jaringan ikat tubuh yang mengalami kerusakan akibat cedera, luka, atau kondisi medis tertentu. Tujuan utama dari operasi plastik adalah memulihkan fungsi jaringan dan kulit agar dapat kembali berfungsi secara optimal.

Selain memperbaiki bagian tubuh yang rusak, operasi plastik juga sering dilakukan untuk tujuan estetika atau keindahan. Operasi plastik dengan tujuan estetika biasanya dilakukan untuk mengubah penampilan wajah atau tubuh agar terlihat lebih menarik.

Jenis-Jenis Operasi Plastik dalam Bidang Estetika

Operasi plastik memiliki berbagai jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis operasi plastik yang sering dilakukan untuk memperbaiki atau mengubah struktur wajah dan tubuh:

  • Operasi Hidung

Operasi hidung merupakan salah satu jenis operasi plastik yang paling populer. Operasi ini dapat dilakukan untuk memperbaiki bentuk hidung, seperti hidung yang terlalu besar, pesek, atau bengkok. Operasi ini juga bisa dilakukan untuk memperbaiki bentuk hidung yang rusak akibat kecelakaan.

Operasi hidung untuk perubahan estetika dapat dilakukan setelah seseorang mencapai usia remaja, sekitar 16 tahun. Selain itu, prosedur ini mungkin tidak dianjurkan untuk mereka yang aktif dalam olahraga berat.

  • Operasi Kelopak Mata 

Operasi plastik pada kelopak mata dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah, mulai dari kelopak mata yang turun hingga menghilangkan kantung mata. Selain itu, prosedur ini juga dapat menghilangkan kelebihan kulit dan lemak, serta membuat kelopak mata menjadi lebih kencang.

Operasi kelopak mata juga bisa dilakukan untuk kondisi medis tertentu, seperti entropion, di mana kelopak mata berbalik ke dalam.

  • Operasi Bibir 

Operasi plastik pada bibir bertujuan untuk membuat bibir lebih berisi atau tebal. Operasi ini dilakukan dengan menanamkan implan di bibir. Selain dengan operasi, dokter juga dapat memperindah bentuk bibir dengan metode lain, seperti injeksi bahan tertentu.

Beberapa bahan yang umum digunakan untuk memperindah bibir termasuk lemak dan filler, seperti asam hialuronat.

Operasi bibir mungkin tidak disarankan bagi mereka yang memiliki alergi atau kondisi medis tertentu, seperti diabetes, herpes, atau penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis.

  • Implan Pipi 

Seiring bertambahnya usia, jaringan wajah bisa menjadi lebih tipis dan kurang kencang. Operasi plastik berupa implan pipi dapat dilakukan untuk menambah volume di pipi dan memberikan tampilan wajah yang lebih muda.

Implan pipi juga dapat dilakukan untuk memperkecil pipi dan membuat wajah tampak lebih proporsional setelah operasi rekonstruktif, misalnya untuk memperbaiki kerusakan wajah akibat cedera atau kanker.

Namun, teknik ini mungkin tidak cocok untuk mereka yang memiliki kulit wajah sangat kendur. Sebagai alternatif, dokter mungkin merekomendasikan prosedur facelift atau operasi penarikan wajah.

  • Operasi Pengencangan Dahi

Operasi pengencangan dahi dilakukan dengan menarik kulit dahi agar tampak lebih kencang dan menghilangkan kerutan serta lipatan halus di area tersebut. Tujuan dari operasi ini adalah memperbaiki struktur alis yang turun dan menghilangkan garis-garis halus di dahi.

  • Operasi Penarikan Wajah 

Operasi penarikan wajah, atau facelift, bertujuan untuk mengencangkan kulit wajah dan menghilangkan kerutan. Prosedur ini umumnya dilakukan oleh mereka yang lebih tua, memiliki kulit wajah yang kendur, atau kelebihan lemak di dagu.

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengencangkan kulit kendur dan memberikan tampilan yang lebih muda.


Selain jenis-jenis operasi di atas, masih ada berbagai prosedur operasi plastik lainnya yang cukup umum, seperti operasi payudara, pemasangan implan payudara, operasi vagina, dan operasi dagu.

Tips Pemulihan Pasca Operasi Plastik 

Setelah menjalani operasi plastik, penting untuk mengikuti saran dokter agar pemulihan berjalan lancar dan cepat.

Berikut adalah beberapa tips yang perlu dilakukan setelah operasi plastik:

  • Olahraga Ringan

Setelah operasi, istirahat untuk memulihkan diri sangat penting. Namun, jika dokter mengizinkan, sebaiknya Anda melakukan olahraga ringan seperti berjalan di sekitar rumah. Olahraga ringan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat proses pemulihan.

  • Konsumsi Obat Dokter

Dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri atau antibiotik setelah operasi plastik. Jika ada resep antibiotik, pastikan untuk meminumnya sesuai petunjuk. Obat pereda nyeri juga dapat membantu mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan setelah operasi.

  • Asupan Nutrisi dan Cairan

Setelah operasi, penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Konsumsi buah, sayuran, dan daging tanpa lemak sangat dianjurkan. Selain itu, pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air yang cukup, serta hindari makanan olahan, minuman manis, dan makanan asin karena bisa menghambat pemulihan.

Selain itu, hindari merokok dan konsumsi alkohol serta kafein, dan pastikan untuk tidak melewatkan jadwal kontrol berikutnya.

Risiko dan Komplikasi Operasi Plastik Seperti prosedur operasi lainnya, operasi plastik memiliki risiko dan dapat menyebabkan komplikasi tertentu. Berikut ini beberapa risiko yang dapat terjadi setelah operasi plastik:

  • Perdarahan dan memar
  • Infeksi
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Kebocoran atau pergeseran implan, seperti pada implan pipi, dagu, atau payudara
  • Kehilangan rambut atau mati rasa di area operasi, seperti dahi

Karena risiko ini, penting untuk mencari informasi sebanyak mungkin dari dokter sebelum menjalani prosedur ini. Diskusikan tujuan operasi, peluang keberhasilan, serta biaya yang diperlukan.

Selain itu, hasil operasi plastik dapat bervariasi pada setiap individu, jadi pastikan Anda menjalani operasi plastik setelah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan hasil yang diinginkan sesuai harapan.


Lebih baru Lebih lama