Alih-alih menggunakan jet pribadi, Paus Fransiskus memilih terbang ke Indonesia dengan pesawat komersial biasa.

 


Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, memilih menggunakan pesawat komersial reguler daripada jet pribadi dalam perjalanannya menuju Indonesia pada hari ini, Senin (2/9). Anthonius Gregorius, Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Paus, mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus terbang menggunakan Alitalia, maskapai nasional Italia yang kini dioperasikan oleh ITA Airways.


"Beliau akan terbang dengan Alitalia, bukan jet pribadi," ujar Anthonius kepada Pepe News pada Senin (2/9).


Anthonius juga menambahkan bahwa selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus akan menggunakan kendaraan biasa, bukan mobil mewah atau mobil anti peluru.


"Beliau akan menggunakan mobil biasa, bukan mobil mewah atau anti peluru," tambah Anthonius.


Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa (3/9) setelah berangkat dari Roma, Italia, hari ini, Senin.


Kunjungan Paus ke Indonesia merupakan bagian dari perjalanan apostolik yang juga mencakup kunjungan ke negara-negara tetangga seperti Papua Nugini dan Singapura.


Paus akan mengunjungi Indonesia mulai tanggal 3 sampai 6 September. Selama di Indonesia, Paus dijadwalkan mengunjungi beberapa lokasi seperti Istana Merdeka, Grha Pemuda, Masjid Istiqlal, kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), serta Gelora Bung Karno (GBK).


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dalam pertemuan di Istana Merdeka, dirinya dan Paus Fransiskus akan membahas berbagai isu global, salah satunya adalah masalah perdamaian dunia, terutama terkait situasi di Gaza dan Ukraina.


Kesederhanaan Paus Fransiskus terlihat dari pilihannya duduk di kursi depan, di samping sopir.


Kehidupan sederhana Paus Fransiskus tergambar jelas ketika dia memilih untuk duduk di samping sopir, bukan di kursi belakang seperti kebanyakan tamu penting lainnya. Sebagai pemimpin agama Katolik sedunia dan kepala negara Vatikan, Paus menaiki mobil Toyota Innova Zenix saat meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (3/9) siang, menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.


Pesawat ITA Airways yang membawa Paus bersama rombongannya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 11.25 WIB.


Saat keluar dari pesawat, Paus Fransiskus terlihat menggunakan kursi roda. Dia disambut oleh beberapa pejabat serta dua anak kecil yang membawa bunga untuknya.


Setelah itu, Paus memasuki mobil untuk menuju Kedutaan Besar Vatikan yang juga menjadi tempat menginapnya selama di Indonesia.



Yang menarik, ketika masuk ke mobil, Paus memilih duduk di samping sopir. Ia juga membuka jendela mobil dan melambaikan tangan untuk menyapa para jurnalis yang meliput kedatangannya.


Paus Fransiskus berangkat dari Roma, Italia, pada hari sebelumnya, yaitu Senin. Ketika menuju Bandara Fiumicino, Paus menaiki mobil Fiat dan juga duduk di kursi depan, di samping sopir.


Paus Fransiskus akan berada di Indonesia selama tiga hari, dari tanggal 3 hingga 6 September.


Pada tanggal 4 September, Paus dijadwalkan bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, serta beberapa tokoh agama di Istana Merdeka, Jakarta.


Pada hari yang sama, Paus juga akan menghadiri pertemuan dengan siswa-siswi dari sekolah Scolas Occurentes di Grha Pemuda, Jakarta.


Kemudian, pada tanggal 5 September, Paus Fransiskus akan mengunjungi Masjid Istiqlal dan kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Dia juga dijadwalkan untuk menghadiri Misa Ekaristi di Gelora Bung Karno (GBK).


Setelah menyelesaikan kunjungannya di Indonesia, Paus akan melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini, kemudian ke Timor Leste, dan akhirnya ke Singapura.


Paus Fransiskus merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Sebelumnya, Paus Paulus VI mengunjungi Indonesia pada 3-4 Desember 1970, diikuti oleh Paus Santo Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989.


Sebanyak 4.730 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia.

Sebanyak 4.730 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia dalam rangkaian perjalanan apostoliknya. Paus dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pada Selasa (3/9) sekitar pukul 10.55 WIB. Beberapa pejabat negara, di antaranya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Duta Besar Vatikan, Piero Pioppo, akan menyambut kedatangan Paus.






Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa total 4.730 personel telah dikerahkan untuk pengamanan. Personel gabungan ini ditempatkan di berbagai lokasi strategis, antara lain 240 personel di area Bandara Soetta, 15 personel di rute kedatangan, dan 1.392 personel di objek kegiatan.


Selanjutnya, 1.215 personel akan bertugas di area Monas, Lapangan Banteng, Bundaran HI, dan GBK. Selain itu, ada 306 personel yang akan mengawal rute perjalanan, 121 personel yang menjaga akomodasi, 42 personel di Posko Tribrata Jaya, 90 personel pasukan mobile, serta 84 personel yang bertugas dalam pengamanan VVIP/VIP.


Ade Ary juga mengimbau masyarakat, terutama pengguna jalan, untuk menghindari rute yang akan dilalui oleh rombongan Paus, guna menghindari kemacetan lalu lintas.


"Kami menyarankan pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif agar terhindar dari kemacetan," ujarnya.


Selain itu, polisi juga meminta semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar acara dapat berlangsung dengan lancar.


Paus Fransiskus berangkat dari Roma, Italia, pada Senin (2/9) dan akan berada di Indonesia selama tiga hari, dari 4 hingga 6 September. Pada 4 September, Paus akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo serta sejumlah tokoh agama di Istana Merdeka, Jakarta. Ia juga akan mengunjungi murid-murid Scolas Occurentes di Grha Pemuda, Jakarta.


Kemudian, pada 5 September, Paus akan mengunjungi Masjid Istiqlal dan kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), serta menghadiri Perayaan Ekaristi di Gelora Bung Karno (GBK).


Setelah itu, pada 6 September, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanannya dari Jakarta ke Papua Nugini.


Mengapa Paus Fransiskus Memilih Menginap di Kedubes Vatikan, Bukan di Hotel Mewah


Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Dunia, dikabarkan akan menginap di Kedutaan Besar Vatikan selama kunjungannya ke Indonesia, bukan di hotel mewah. Menurut Anthonius Gregorius, Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Bapa Suci, pilihan ini diambil karena Paus lebih memilih untuk tinggal di tempat yang memiliki suasana mirip dengan kediamannya di Roma.


"Alasan utamanya sederhana, Paus memilih tinggal di kediamannya sendiri di Kedutaan Vatikan Indonesia," ujar Anthonius kepada Pepe News, Selasa (3/9).






Sebelumnya, Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignasius Jonan, telah mengumumkan bahwa Paus tidak akan menginap di hotel selama berada di Indonesia.


Selain itu, Paus Fransiskus juga memilih untuk menggunakan mobil biasa selama di Indonesia, bukan mobil mewah atau antipeluru.


Paus Fransiskus tiba di Indonesia hari ini, Selasa, setelah berangkat dari Bandara Internasional Fiumicino Roma pada Senin (2/9) pukul 17.15 waktu Roma, Italia. Pesawat yang membawa Paus dan rombongannya mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 11.25 WIB.


Setelah upacara penyambutan, Paus Fransiskus langsung meninggalkan bandara dengan mobil Innova Zenix berwarna putih, yang dilengkapi dengan plat nomor SCV1 serta bendera Indonesia dan Vatikan.


Paus Fransiskus akan menjalani kunjungan apostolik di Indonesia selama empat hari, mulai dari 3 hingga 6 September 2024.


Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi oleh Paus Fransiskus dalam rangkaian perjalanannya di Asia. Setelah Indonesia, ia akan melanjutkan kunjungannya ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.


Kunjungan ini adalah yang pertama dilakukan oleh seorang Paus ke Indonesia dalam 35 tahun terakhir, setelah kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Kedatangan Paus Fransiskus sangat dinanti-nanti oleh umat Katolik Indonesia.


Selama berada di Indonesia, Paus dijadwalkan untuk mengunjungi berbagai tempat, termasuk Istana Merdeka, Grha Pemuda, Masjid Istiqlal, kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Gelora Bung Karno (GBK).


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dirinya akan membahas berbagai isu global bersama Paus Fransiskus dalam pertemuan di Istana Merdeka, dengan fokus utama pada perdamaian dunia, terutama terkait situasi di Gaza dan Ukraina.


Lebih baru Lebih lama