Bali Dilanda Gempa Sabtu Pagi, Penghuni Hotel Lari ke Luar Gedung

 


Gempa berkekuatan 4,9 M mengguncang wilayah di sekitar Jalan Gatsu Barat, Padangsambian Kaja, Kota Denpasar, Bali, Sabtu pagi. Penghuni hotel yang berada di daerah tersebut pun panik dan segera berlarian keluar gedung untuk mencari perlindungan.


Gempa tersebut terjadi pada Sabtu, 7 September, sekitar pukul 08:51 WITA. Getarannya terasa selama beberapa detik dan menyebabkan kepanikan di kalangan orang-orang yang menginap di hotel. Banyak dari mereka segera meninggalkan kamar untuk memeriksa kondisi di luar.


Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki kekuatan sebesar 4,9 magnitudo. Lokasi gempa tercatat berada di koordinat 8,52 Lintang Selatan dan 115,35 Bujur Timur, atau sekitar 2 kilometer timur laut Gianyar, Bali, dengan kedalaman 10 kilometer.


"Gempa ini terasa dengan skala intensitas (MMI): III-IV di Gianyar, III di Tabanan, III di Badung, III di Denpasar, III di Klungkung, III di Mataram, serta III di Lombok Barat," tulis laporan BMKG melalui akun media sosial X.


Skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity) menggambarkan getaran yang dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sementara beberapa orang di luar juga bisa merasakan getaran tersebut. Selain itu, benda-benda seperti gerabah bisa pecah, pintu atau jendela mungkin berderik, dan dinding dapat mengeluarkan suara. Sedangkan skala III MMI menunjukkan getaran terasa jelas di dalam rumah, dengan sensasi seperti ada truk besar yang melintas.


Gempa ini juga dirasakan hingga ke daerah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.


Kepala BPBD Bali, Made Rentin, masih belum memberikan konfirmasi terkait kerusakan yang disebabkan oleh gempa tersebut di wilayah Bali. Namun, BPBD segera melakukan langkah-langkah penilaian awal untuk mengumpulkan data kerusakan.


BPBD Bali: Sejumlah Bangunan Alami Kerusakan Ringan Akibat Gempa


Made Rentin, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, mengonfirmasi bahwa gempa berkekuatan 4,9 M tersebut menyebabkan kerusakan ringan di beberapa tempat. Saat ini, BPBD sedang melakukan penilaian dan pengumpulan informasi dari berbagai BPBD kabupaten dan kota di seluruh Bali.


Menurut Rentin, BPBD Kabupaten Gianyar melaporkan adanya beberapa kerusakan ringan pada bangunan, termasuk retaknya tembok dan jatuhnya genteng dari beberapa rumah. Laporan juga datang dari relawan di Besakih, Kabupaten Karangasem, yang menyatakan bahwa getaran gempa terasa cukup kuat, meskipun tidak ada laporan kerusakan di wilayah tersebut.


Meski begitu, Rentin belum merinci jumlah bangunan yang mengalami kerusakan. Hingga saat ini, seluruh wilayah di Bali, termasuk kabupaten dan kota, sedang diperiksa untuk mendokumentasikan dampak dari gempa tersebut. Rentin menyatakan bahwa laporan terbaru akan segera dirilis.


Menurut laporan dari BMKG, gempa yang mengguncang Gianyar terjadi pada Sabtu, 7 September, sekitar pukul 08:51 WITA, dan merupakan gempa tektonik.




Cahyo Nugroho, Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, menyatakan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki kekuatan sebesar M=4,9 dengan episentrum terletak pada koordinat 8,52° Lintang Selatan dan 115,35° Bujur Timur, tepatnya di daratan sekitar 2 kilometer timur laut Gianyar, Bali, dengan kedalaman 10 kilometer.


Lebih lanjut, Nugroho menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di daratan. Hasil analisis mekanisme sumber gempa mengindikasikan bahwa gempa ini terjadi karena pergerakan turun, yang dikenal dengan istilah normal fault.


Dampak Gempa Berdasarkan Laporan Masyarakat


Guncangan gempa terasa di berbagai wilayah, dengan getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Di Gianyar, getaran gempa dirasakan sangat jelas oleh banyak orang, seakan-akan ada truk besar yang melintas. Pada siang hari, getaran ini dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sementara beberapa orang di luar juga merasakan getaran tersebut. Efek dari gempa ini bahkan menyebabkan beberapa benda pecah, pintu dan jendela berderik, serta dinding mengeluarkan bunyi.


Selain Gianyar, getaran gempa juga terasa di wilayah Tabanan, Badung, Klungkung, Kota Denpasar, hingga Mataram, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Meskipun getarannya terasa di banyak wilayah, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan besar yang dilaporkan dari daerah-daerah tersebut.


Gempa Tidak Berpotensi Tsunami


Berdasarkan hasil pemodelan tsunami yang dilakukan oleh BMKG, gempa bumi yang terjadi di Gianyar ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga pukul 10:21 WITA, BMKG juga belum mendeteksi adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).


BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak benar terkait gempa ini. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memastikan bahwa bangunan tempat tinggal aman dan tidak ada kerusakan struktural yang dapat membahayakan keselamatan sebelum kembali ke dalam rumah.


Tindakan Pencegahan untuk Masyarakat


Mengingat seringnya Bali dilanda gempa bumi, masyarakat diharapkan selalu waspada dan memeriksa kelayakan bangunan tempat tinggal mereka. Langkah-langkah pencegahan seperti memastikan bangunan cukup tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan struktural akibat getaran harus dilakukan untuk menghindari bahaya yang lebih besar.


Selain itu, penting bagi masyarakat untuk tetap memantau informasi resmi dari BMKG dan lembaga pemerintah terkait untuk mendapatkan update terbaru tentang potensi gempa susulan atau dampak gempa lainnya. Informasi yang akurat akan membantu masyarakat dalam mengambil tindakan yang tepat dan menjaga keamanan diri serta keluarga mereka.


Gempa bumi memang merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi, namun dengan kesiapan dan kewaspadaan, dampak negatif yang diakibatkannya dapat diminimalkan. Bali, sebagai daerah yang sering mengalami gempa, memerlukan kesadaran lebih dari masyarakatnya untuk selalu siap menghadapi situasi darurat ini.


Lebih baru Lebih lama