Cara Gen Z dalam mencari produk kecantikan ternyata berbeda dengan milenial. Laporan Perilaku Konsumen Kecantikan dan Tren dari Insight Factory by SOCO menunjukkan bahwa generasi Z atau gen Z memiliki metode yang berbeda dalam mencari produk kecantikan di platform e-commerce dibandingkan dengan generasi milenial. "Mereka punya cara yang berbeda dalam mencari produk. Gen Z cenderung lebih spesifik," ujar Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Social Bella, di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (7/8/2024). Gen Z lebih detail dalam pencarian produk kecantikan mereka karena menggunakan lebih banyak kata kunci di kolom pencarian.
Sebaliknya, milenial hanya memasukkan dua kata kunci dalam satu kali pencarian. Contohnya adalah nama produk dan merek seperti "serum X". “Dari kata kunci tersebut, merek 'X' masuk dalam kategori brand, sementara serum menjadi kategori produk," jelas Amanda.
Namun, gen Z tidak hanya menggunakan kata kunci berupa merek dan kategori produk. Mereka juga menambahkan informasi terkait bahan aktif dan masalah kulit yang dialami.
Contohnya, mereka menambahkan kata 'niacinamide' sebagai bahan yang terkandung dalam produk kecantikan, dan 'kulit kusam' sebagai masalah yang dihadapi. Sebagai contoh, gen Z mungkin mencari "serum X niacinamide" atau "serum X kulit kusam". Terkadang, mereka juga mencari "serum X salicylic acid kulit berjerawat". Menurut Amanda, cara gen Z dalam mencari produk kecantikan dipengaruhi oleh literasi kecantikan yang semakin maju berkat pengaruh media sosial. "Jika milenial mencari produk, mereka cenderung mencari 'serum X' saja. Sedangkan gen Z kemungkinan besar akan mencari 'serum X' beserta bahan aktifnya. Mereka sangat detail," tambahnya.
Persentase gen Z dan milenial Sebagai tambahan informasi, Laporan Perilaku Konsumen Kecantikan dan Tren dari Insight Factory by SOCO dibuat berdasarkan analisis data dari lebih dari enam juta pengguna Beauty Super App SOCO, survei terhadap konsumen, analisis tren kecantikan, serta publikasi eksternal yang relevan. Salah satu publikasi eksternal yang digunakan terkait dengan data tentang persentase gen Z dan milenial di Indonesia. Dalam data tersebut, disebutkan bahwa gen Z adalah mereka yang berusia antara 14-29 tahun, sementara milenial adalah mereka yang berusia 30-44 tahun.
4 Perbedaan Gen Z dan Milenial Saat Membeli Produk Kecantikan
Informasi dari Beauty Consumer Behaviour and Trend Report oleh Insight Factory by SOCO menunjukkan adanya perbedaan dalam kebiasaan berbelanja produk kecantikan antara generasi Z atau gen Z dengan generasi milenial. “Ketika ditanya, 'apa yang penting saat kalian membeli produk kecantikan?', ada yang menjawab bahwa mereka mencari penawaran terbaik,” ungkap Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Social Bella, di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (7/8/2024). Selain mencari penawaran terbaik, Amanda menyebutkan bahwa ada beberapa kategori lain yang menjadi fokus perhatian gen Z dan milenial ketika membeli produk kecantikan.
Lalu, apa yang menjadi prioritas bagi gen Z dan milenial?
1. Penawaran terbaik (Best deal)
Berdasarkan laporan yang disampaikan Amanda, sekitar 54 persen dari gen Z lebih suka mencari penawaran terbaik ketika membeli produk kecantikan.. Sementara itu, hanya 53 persen milenial yang memiliki preferensi serupa. "Penawaran terbaik dapat muncul dalam berbagai wujud, termasuk salah satunya adalah harga yang lebih terjangkau," kata Amanda.
2. Merek berkelanjutan (Sustainable brand)
Saat ini, semakin banyak merek produk kecantikan yang mempromosikan konsep keberlanjutan (sustainable). Hal ini ternyata menjadi perhatian utama bagi 56 persen milenial saat membeli produk. Mereka tertarik untuk mengetahui apakah merek tersebut mengadopsi prinsip keberlanjutan dalam produksi mereka. Sebaliknya, hanya 46 persen gen Z yang menaruh perhatian pada konsep ini.
3. Produk inklusif
Produk inklusif adalah produk yang dapat digunakan oleh semua orang, tanpa terkecuali. Dalam konteks produk kecantikan, inklusivitas berarti produk tersebut tersedia untuk berbagai jenis dan warna kulit. Contohnya, foundation yang dirancang untuk kulit sawo matang atau kuning langsat dalam spektrum gelap, sampo atau kondisioner untuk rambut keriting, atau pelembap untuk kulit berminyak dan rentan berjerawat. Aspek ini menjadi pertimbangan bagi 50 persen milenial dan 45 persen gen Z ketika berbelanja produk kecantikan.
4. Kualitas produk
Aspek keempat yang menjadi perhatian milenial dan gen Z saat berbelanja produk kecantikan adalah kualitas. Sebanyak 57 persen milenial dan 44 persen gen Z mencari produk yang berkualitas tinggi. “Ada konsumen yang bersedia membayar lebih untuk produk kecantikan berkualitas tinggi. Ini yang membedakan milenial dari gen Z. Milenial masih rela mengeluarkan uang lebih selama ada nilai tambah lainnya, bukan hanya karena promo,” kata Amanda.
Persentase Gen Z dan Milenial
Sebagai tambahan informasi, Beauty Consumer Behaviour and Trend Report dari Insight Factory by SOCO disusun berdasarkan analisis data dari lebih dari enam juta pengguna Beauty Super App SOCO, survei terhadap analisis tren kecantikan, perilaku konsumen, serta publikasi eksternal yang sesuai. Salah satu publikasi eksternal yang digunakan mengacu pada data tentang persentase gen Z dan milenial di Indonesia. Menurut data tersebut, gen Z adalah individu yang berusia antara 14-29 tahun, sedangkan milenial adalah mereka yang berusia 30-44 tahun.
Gen Z Lebih Hemat Saat Berbelanja Produk Kecantikan, Apa Penyebabnya?
Pilihan produk kecantikan saat ini sangat beragam, mulai dari kosmetik hingga serum untuk penebalan alis atau bulu mata. Setiap produk menawarkan keistimewaannya, baik dari segi kemasan, harga terjangkau, maupun paket bundling. Hal ini membuat keinginan untuk membeli semakin tinggi. Namun, tidak semua pencinta produk kecantikan bersedia menghabiskan banyak uang untuk produk kesukaannya.
Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence di Social Bella, menjelaskan bahwa generasi Z atau gen Z cenderung lebih hemat dalam berbelanja. "Ketika milenial dan gen Z berbelanja, seberapa besar pengeluaran mereka? Saat bertransaksi, ada perbedaan. Gen Z cenderung melakukan transaksi dengan nominal yang lebih kecil," jelas Amanda di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Jumlah uang yang dihabiskan oleh gen Z untuk produk kecantikan Berdasarkan data dari Beauty Consumer Behaviour and Trend Report oleh Insight Factory by SOCO, hanya 17 persen dari gen Z yang bersedia mengeluarkan lebih dari Rp 300.000 untuk membeli produk kecantikan.
Sebagai informasi, laporan Beauty Consumer Behaviour and Trend Report dari Insight Factory by SOCO disusun melalui analisis data dari lebih dari enam juta pengguna Beauty Super App SOCO, survei konsumen, analisis tren kecantikan, dan publikasi eksternal yang relevan. Salah satu publikasi eksternal yang digunakan berkaitan dengan data mengenai persentase gen Z dan milenial di Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa gen Z adalah mereka yang berusia antara 14-29 tahun, sedangkan milenial adalah mereka yang berusia 30-44 tahun. "Sebagian besar transaksi gen Z berada di bawah Rp 150.000. Sedangkan untuk transaksi di atas Rp 300.000, persentasenya lebih kecil," jelas Amanda. Hanya 17 persen dari gen Z yang mengeluarkan lebih dari Rp 300.000 untuk produk kecantikan, sementara 35 persen menghabiskan antara Rp 150.000 hingga Rp 300.000.
Situasi ini berbeda dengan kelompok milenial, di mana 28 persen dari mereka akan mengeluarkan lebih dari Rp 300.000 untuk produk kecantikan. Kemudian, 38 persen milenial menghabiskan antara Rp 150.000 hingga Rp 300.000, dan 34 persen mengeluarkan kurang dari Rp 150.000 saat berbelanja produk kecantikan. "Jika kita melihat usia gen Z, kebanyakan dari mereka masih berada di masa sekolah, kuliah, atau baru mulai bekerja," ungkap Amanda. Menurutnya, fase kehidupan yang berbeda membuat gen Z belum semapan milenial dalam hal pembelian produk kecantikan. "Inilah yang menyebabkan gen Z lebih sadar terhadap anggaran," tutup Amanda.